Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana ATF 2023, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara. Pasalnya, diperkirakan jumlah orang yang hadir ke Yogya selama ATF mencapai 1.500 hingga 2.000 orang, mulai dari menteri pariwisata tiap negara, delegasi, buyer, dan seller.
Banyaknya orang yang datang ke Yogya selama ATF ini menurut GKR Bendara menjadi angin segar bagi Yogya, pasalnya pada Februari hingga April merupakan low season pariwisata di Yogya. Ribuan orang yang datang itulah yang menurutnya akan memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat di Yogya.
“Memang kita belum bisa memprediksi berapa perputaran ekonomi yang akan terjadi, tapi jumlah 2.000 itu sangat membantu untuk low seasonnya Jogja, saat Jogja sedang sepi-sepinya,” kata GKR Bendara
Apalagi dalam ATF 2023 nanti juga akan diselenggarakan pameran UMKM, dimana 100 UMKM di Yogya akan mendapat tempat untuk menampilkan produk-produknya dalam agenda Travel Exchange (TRAVEX) yang akan digelar di JEC selama gelaran ATF 2023.
“Ini pertama kali di ATF ada pameran UMKM, apalagi pemerintah juga memberikan layanan free ongkir bagi pengunjung yang belanja, dan saya rasa negara lain tidak ada yang menawarkan itu,” lanjutnya.
Ketua Pelaksana ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023, GKR Bendara.
Selain itu, ribuan delegasi yang hadir pada acara ATF tersebut menurutnya pasti juga tidak hanya akan hadir di lokasi pelaksanaan ATF saja. Mereka menurut GKR Bendara pasti juga akan mengunjungi tempat-tempat lain di Yogya, dan tentunya akan belanja di tempat-tempat tersebut.
“Saat keliling di Jogja pasti mereka akan menikmati entah itu sajian kuliner, belanja kerajinan untuk oleh-oleh, sehingga ini akan jadi direct promotion bahkan direct selling,” ujarnya.
Manfaat ATF menurutnya juga tidak bisa hanya dilihat dari dampak langsung selama tiga hari pelaksanaan ATF. Menurutnya, ATF merupakan promosi wisata di Yogya yang dampaknya akan terasa dalam jangka panjang.
Apalagi di ATF ini juga akan menghadirkan agen-agen travel kelas internasional kelas kakap yang biasa membawa rombongan dalam jumlah banyak. Dengan begitu, dunia internasional akan makin mengetahui bahwa wisata Yogya sudah makin berkembang dengan opsi yang semakin banyak.
“Tapi kita harus melihat itu jangka panjang, mungkin di tahun 2023 belum terlihat dampaknya secara signifikan, apalagi dunia internasional sedang mengalami resesi. Tapi setelah resesi global ini meringan, harapannya semakin banyak turis mancanegara yang berwisata di Yogya,” tegas GKR Bendara.
Pertemuan Strategis antara DPP dan DPD Dalam rangka persiapkan pelantikan kepengurusan APMIKIMMDO DKI Jakarta ...
Know MoreDr. Laurensius Manurung, SE., M.M Ketua Umum APMIKIMMDO Berbincang Dengan Dr. Yulius, S.E., M.A., Deputi Bida...
Know MoreMatahari bersinar terbit dari ufuk timur Gunung Merapi Yogyakarta, menyisir pelataran jalan Malioboro Yogyakar...
Know MoreMatahari bersinar dari ufuk timur Gunung Merapi, sinar cahaya menerangi hingga Candi Sambisari sampai pelatara...
Know MorePada Tanggal 23 Oktober 2024 APMIKIMMDO menghadiri undangan FGD dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang diw...
Know MoreMatahari terbit dari timur Gunung Merapi sinar cahaya menerangi kawasan pelataran jalan Maliobor Yogyakarta.&n...
Know More