ASEAN Tourism Forum (ATF) menjadi kesempatan emas bagi pelaku UMKM di DIY untuk meningkatkan potensi penjualan produk. Selain sebagai ajang promosi hasil komoditas, pelaku UMKM pun bisa menjadi salah satu daya dukung bagi sektor lain untuk bertumbuh bersama.
Siwi menyebutkan, menyambut ATF 2023 ini pihaknya telah memberi ruang bagi para pelaku UMKM untuk turut serta mempromosikan produknya. UMKM bersanding dengan pariwisata dipastikan mampu memimpin pertumbuhan perekonomian. Pada ATF 2023 nanti, Siwi menyebutkan, telah memberikan wadah untuk UMKM tampil dan meningkatkan omzet penjualan dengan kualitas produk yang terjamin.
“Tentunya seluruh produk yang disediakan di ATF mendatang sudah melalui proses kurasi dari kami, kontinuitas produk, keunikan, kualitas, dan ciri khas Jogja menjadi syarat untuk ikut andil di booth ATF, selain itu kami juga berharap untuk menjadikan ATF ini tidak hanya sebagai ajang promosi tetapi juga edukasi bagi semua pihak,” ucap Siwi.
Wadah untuk penjualan UMKM berupa Hall A di JEC yang sudah memasukkan setidaknya 110 kios, yang disediakan oleh Pemda. Selain itu sarana ongkir gratis juga disediakan. “Kami berharap komitmen dari masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik,” tutur Siwi.
Siwi mengungkapkan, pada jangka panjang, ada 6 aspek yang perlu difokuskan untuk meningkatkan UMKM DIY. SDM, infrastruktur, manajemen yang ter-integrasi (dari segi keuangan dan pengelolaan), pasar, dan yang terakhir adalah dukungan dari masyarakat.
Menimpali penjelasan Siwi, Eko Suwanto mengatakan UMKM di DIY sudah memiliki kualitas yang sangat baik. Lebih dari itu Eko memfokuskan aspek kerja sama yang akan dibawakan oleh ajang ATF mendatang.
“Manfaatkan ATF itu sebagai forum lobi dan negosiasi untuk membangun kerja sama (UMKM) di berbagai bidang, seperti kerja sama risetnya, kerja sama produksinya, ekspor impornya, karena eman-eman kalau forum sebesar ini sebatas jadi pameran aja,” ungkap Eko.
Selain itu Eko juga menegaskan bahwa infrastruktur DIY juga masih perlu optimisasi untuk mendukung peningkatan UMKM-nya. Pernyataan tersebut merujuk pada terbatasnya pilihan direct flight dari luar negeri menuju Yogyakarta yang secara langsung juga mengurangi potensi penjualan UMKM.
“Saya harap melalui ATF besok bisalah me-lobi delegasi negara lain untuk mengadakan penerbangan langsung ke YIA,” timpal Eko.
Eko menjelaskan, ATF merupakan forum tingkat internasional sudah bisa dipastikan akan mendatangkan berbagai tamu mancanegara. Berbagai delegasi dari negara anggota ATF serta beberapa delegasi lain dari negara-negara seperti Cina, India, Jepang, Rusia, Korea Selatan akan hadir di DIY. Kedatangan tamu internasional bisa juga dilihat sebagai peluang bisnis yang terbuka lebar. Hal tersebut tidak boleh disia-siakan oleh DIY dalam hal promosi UMKM
Pertemuan Strategis antara DPP dan DPD Dalam rangka persiapkan pelantikan kepengurusan APMIKIMMDO DKI Jakarta ...
Know MoreDr. Laurensius Manurung, SE., M.M Ketua Umum APMIKIMMDO Berbincang Dengan Dr. Yulius, S.E., M.A., Deputi Bida...
Know MoreMatahari bersinar terbit dari ufuk timur Gunung Merapi Yogyakarta, menyisir pelataran jalan Malioboro Yogyakar...
Know MoreMatahari bersinar dari ufuk timur Gunung Merapi, sinar cahaya menerangi hingga Candi Sambisari sampai pelatara...
Know MorePada Tanggal 23 Oktober 2024 APMIKIMMDO menghadiri undangan FGD dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang diw...
Know MoreMatahari terbit dari timur Gunung Merapi sinar cahaya menerangi kawasan pelataran jalan Maliobor Yogyakarta.&n...
Know More