Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk terus mensosialisasikan terkait manfaat dan kelebihan dari koperasi. Di sini kita melihat permasalahannya yaitu minat masyarakat untuk koperasi masih rendah. Maka perlu disosialisasikan manfaat dan kelebihannya kepada masyarakat," ujarnya, pada Rapat Komisi B bersama Dinas KUKM Kota Yogyakarta terkait Evaluasi Kinerja Tahun 2022 dan Rencana Kinerja Tahun 2023 di Gedung DPRD Kota Yogyakarta.

"Diperlukan inovasi dan upaya agar minat masyarakat akan koperasi semakin meningkat di Kota Yogyakarta," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta lainnya, Agus Salim yang menilai bahwa Kota Yogyakarta memiliki potensi yang besar terkait koperasi, namun jumlah keanggotaannya di Kota Yogyakarta masih rendah.

leh karena itu, pihaknya mendorong agar pelatihan atau pendampingan bisa terus diupayakan bagi para usaha mikro maupun Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Yogyakarta.

"Selain permodalan, stimulus untuk meningkatkan skill terkait packaging atau kemasan juga penting. Sehingga memiliki daya saing dan usaha mikro maupun PKL bisa naik kelas," ujarnya.

Walau demikian, koperasi tidak hanya dinilai dari kuantitas tapi juga kualitasnya, sehingga koperasi tidak hanya sebatas simpan pinjam tapi juga memiliki program lainnya dalam memberdayakan masyarakat.

"Kita juga tekankan dari segi kualitasnya, dan kami apresiasi upaya penurunan suku bunga untuk menyejahterakan anggota koperasi. Termasuk membantu mengurangi rentenir di tengah masyarakat," ucapnya.

Terkait UMKM, pihaknya mendorong agar berbagai program yang dilalukan Dinas KUKM dapat menjadikan usaha mikro dan PKL di Kota Yogyakarta untuk naik kelas.

"Koperasi dan UMKM memiliki kaitan yang erat, dan ini perlu kita dorong bersama sehingga naik kelas Menuju UMKM Go Internasional," ujarnya